Dia wanita sederhana yang selalu pantas dengan
busana muslimah apa pun yang diberikan suaminya atau bahkan dia beli sendiri..
Sekalipun hanya dibelikan suaminya dan dia yang
memilih dengan harga tak lebih dari harga ikan asin dipasar saat dia berbelanja
untuk makan anak dan suaminya..
Tak terlihat busana murah yang murahan saat dia
memakainya.
Dia wanita sederhana yang selalu tampak cantik
dengan semua make up yang dia pakai.. Meski pun make up itu tak pernah dia beli
sesering dia membeli terigu dan minyak goreng untuk kebutuhan dapur demi
menjejali perut suami dan anaknya agar bisa bertahan hidup..
Dia wanita sederhana yang dibawa hidup dalam
penderitaan suaminya dengan segala macam kesusahan didalamnya.
Dia wanita sederhana yang tak pernah besar kepala
saat dia tahu betapa suaminya terlalu menyayangi nya..
Dia wanita sederhana yang terlalu sabar meski
tangan kasar dan kata kata yang bernada bentakan dari suaminya selalu membuat
hatinya terluka dari rasa sakit yang dia tahan sendiri..
Dia wanita sederhana yang penurut saat suaminya
berkata demi ego yang mengatas namakan suami adalah penguasa..
Dia wanita sederhana yang tak pernah merasa
lelah.. Saat rengekan anaknya meminta.. Saat suaminya memerintah.. Saat dia
harus menyelesaikan tugas rumahnya yang sebenarnya bukan tugas wajib untuk
dirinya.. Hanya karena ego sang suami yang akhirnya seperti ada peraturan dari
jaman dahulu bahwa seorang istri harus memiliki tugas rutin dirumah.. Namun
entah kenapa dia tak pernah lelah.
Dia wanita sederhana yang tak menuntut karena dia
tahu suaminya bukanlah seorang kaya raya.. Karena dia sadar menikahi seorang
pria miskin adalah pilihan hidupnya.. Karena dia mengerti tak ada tuntutan dari
rasa sayang yang terlalu besar dari dirinya..
Dia wanita sederhana yang terlalu sering
meneteskan air mata sesaat sebelum memejamkan matanya.. Air mata dari segala
kemarahan yang tak ingin dia ungkapkan terhadap suaminya.. Bahkan haram baginya
bila sampai orang orang disekitar nya mengetahui kemarahan, kekesalan,
kesedihan dirinya terhadap suaminya.. Orang orang yang bermulut besar dan
maniak masalah rumah tangga.. Serta orang orang yang berkemampuan layaknya
wartawan sawan pencari berita sampah untuk mereka konsumsi demi tai kuping dan
otak dangkal mereka.. Itu bukan sifat dia yang senang berbagi kegundahan hati
dengan manusia manusia semacam itu.
Dia wanita sederhana yang selalu tahu menjaga
keburukan didalam rumah.. Meski orang lain mencium kebusukan dari balik pintu
rumah yang dia beserta suami dan anak nya tempati.
Dia wanita sederhana dari seorang suami yang tak
becus menjaga hati wanita, mengungkapkan perasaan cinta, bahkan menunjukkan
rasa sayang layaknya suami suami yang lain lakukan terhadap istri nya.
Dia wanita sederhana yang tahu adat, tatakrama dan
sopan santun dihadapan suaminya.. Bahkan lingkungannya sekali pun.
Dia wanita sederhana yang jauh dari sempurna..
Tapi suaminya sangat mencintainya.. Hingga apalah arti sempurna tanpa cinta.
Dia wanita sederhana yang belum pernah merasakan
beratnya perhiasan menghiasi dirinya karena suaminya tak pernah mampu
membelikannya.
Dia wanita sederhana yang jauh dari keluh kesah.
Dia wanita sederhana yang hanya ingin hidup
bahagia bersama suami dan anak anaknya.. Tak lebih..
Dia ya Dia..... wanita sederhana yang sangat
mencintai suaminya.
KALAU ADA..................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar