selamat datang dan terima kasih atas kunjungannya

Rabu, 19 Mei 2010

cinta dan perkawinan


Pada suatu hari, Plato bertanya kepada gurunya

" apa itu cinta ? bagaimana saya bisa menemukannya? "

gurunya pun menjawab

"ada ladang gandung yang luas didepan sana, berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur kembali, kemudian ambilah satu ranting saja, jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling menabjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta "

lalu plato pun berjalan dan tidak lama kemudian dia kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun lalu gurunya bertanya

"mengapa kamu tidak membawa satupun ranting ? "

plato menjawab

"aku hanya boleh membawa satu ranting saja, dan pada saat berjalan tidak boleh mundur kembali, sebenarnya aku telah menemukan yang paling menabjubkan, tapi aku tidak tahu apakah ada yang lebih menabjubkan lagi didepan sana, jadi tidak aku ambil ranting tersebut, saat ku lanjutkan berjalan jauh lagi, baru ku sadari bahwasannya ranting - ranting yang kutemukan, tidak sebagus ranting yang tadi, jadi tidak aku ambil sebatang pun pada akhirnya "

gurunya menjawab

"itulah cinta"

pada hari yang lain plato bertanya lagi kepada gurunya

"apa tu perkawinan? bagaimana aku bisa menemukannya?"

gurunya pun menjawab

"ada hutan yang subur disana, berjalanlah tanpa boleh mundur kembali, dan kamu hanya boleh mebenang satu pohon saja, dan tebanglah jika kamu telah menemukan pohon yang paling tinggi, karena artinya kamu telah menemukan apa itu perkawinan"

plato pun menjawab

"sebab bedasarkan pengalaman ku sebelumnya setelelah menjelajahi hampir setengah ladang gandum, ternyata aku kembali dengan tangan kosong, jadi kesempatan ini, aku lihat pohon ini, dan aku rasa tidak buruk buruk amat, jadi aku putuskan untuk menebangnya dan membawa kesini, aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya "

gurunya pun menjawab

"dan ya itulah perkawinan"

"cinta itu semakin dicari, maka semakin tidak ditemukan, cinta adanya hanya dalam lubuk hati, ketika dapat menahan keinginan dan harapan yang lebih"

"ketika pengharapan dan keinginan yang berlebihan akan cinta, maka yang didapat hanya hampa "

"tiada sesuatupun yang didapat dan tidak dapat dimundurkan kembali"

"waktu dan massa tidak dapat berputar mundur, terimalah cinta apa adanya"

"perkawinan adalah kelanjutan dari cinta, adalah suatu proses mendapatkan kesempatan"

"ketika kamu mencari yang terbaik diantara pilihan yang ada, maka akan mengurangi kesempatanuntuk mendapatkannya, ketika kesempurnaan yang ingin engkau dapatkan, maka sia sia lah waktumu dalam mendapatkan perkawinan itu, karena sesungguhnya kesempurnaan itu hampa adanya"
Readmore → cinta dan perkawinan