selamat datang dan terima kasih atas kunjungannya

Rabu, 04 Maret 2015

kekuatan seorang wanita

Kekuatan seorang Wanita adalah….
Bukan terletak pada Kariernya, Jabatannya, Profesinya.
Bukan pada kekuasaannya, Pendidikannya, Gelar2nya
Bukan pula terletak ketika dia menjadi Polisi, Tentara, Atlet, dll

Akan tetapi, Kekuatan Seorang wanita,
adalah ketika ia menjadi Seorang istri….
Dan menjadi seorang Ibu…

Ketika dia Menjadi Seorang Istri
Ketika dia “melepaskan” Keluarga yang sudah membesarkannya
Ketika dia “melepaskan” teman-temannya, sahabat-sahabatnya
Ketika dia “melepaskan” para mantan kekasihnya
Ketika dia “melepaskan” kariernya, posisinya, Jabatannya
Ketika dia “melepaskan” Hal-hal yang dulu disukainya
Malah memilih untuk melakukan pekerjaan rumah tangga
Mencuci baju dan menyeterika
Mengelap dan membersihkan perabotan
Menyapu dan mengepel lantai
Mengosek WC, dan lain-lain
Membuat tangannya yang halus lentik menjadi agak kasar dan berkuku pendek
Belajar memasak, yang kadang baru dilakukan seumur hidupnya
Ketika dengan sabar, “Makan hati” melihat kemalasan suaminya
Ketika dengan sabar, berusaha memahami mertua, walaupun benci setengah mati
Hanya untuk bersama suaminya
Membangun Keluarga Baru yang Mandiri

Ketika dia menjadi Seorang Ibu
Ketika bersusah payah untuk hamil
Ketika berbahagia mengetahui dirinya hamil
Ketika mulai mengalami mual dan “morning sickness”
Ketika memaksakan minum susu, walaupun tidak suka
Menjaga pikiran dan perkataanya, biar tidak “kualat”
Ketika kakinya mulai bengkak, bahkan Varises
Ketika Wajahnya mulai berjerawat dan hidungnya membesar
Ketika tubuhnya mulai membengkak dan susah bergerak
Ketika bersusah-payah mengandung bayinya selama 9 bulan lebih
Akan tetapi dia tetap berusaha melakukan pekerjaan rumah tangga
Bahkan tetap “melayani” suaminya yang tak tahu diri...
Ketika mempersiapkan segala sesuatunya untuk kelahiran sang bayi
Baju, botol susu, ranjang, bedongan, peralatan mandi, kamarnya, dll

Ketika Ketakutan waktu mau melahirkan karena mau dioperasi Cesar
Ketika kedinginan sampai giginya gemeletuk karena ketakutan mau dioperasi
Ketika berusaha bangun secepatnya, sambil menahan sakit karena luka bekas operasi
Ketika berusaha memerah susu dan menyusui sampai sakit, karena keluar susunya sedikit
Bahkan sampai puting susunya lecet dan berdarah
Ketika kurang tidur, karena selalu bangun tengah malam untuk menyusui
Maupun untuk membersihkan tahi dan kencing waktu mengganti popok
Ketika tetap menggendong bayi sampai tidur walaupun dirinya sendiri lelah karena kurang tidur
Ketika bersusah payah memberikan makanan yang bergizi dan susu yang mahal
Ketika menghemat uang belanja pribadi, untuk kebutuhan keluarga
Ketika dengan sabar, mengajarkan anak berjalan, mengajak main,menggendong anak kemana-mana
Mengantarkan anak sekolah
Mencarikan dan membelikan mainan untuk anak
Semua dilakukan untuk keluarga
Bahkan sampai melupakan diri sendiri

Dan ketika anak-anaknya sudah besar
Dia harus melepaskan mereka
Agar mereka bisa berkembang dan berkeluarga sendiri
Dan diapun kembali kepada suaminya
Yang sudah mulai tua, buncit dan membotak
Hanya untuk setia sampai mati
Dalam susah maupun senang, kaya maupun miskin
Sehat maupun sakit, waras maupun gila
Sampai Maut memisahkan mereka

Hormati dan Hargailah para Wanita
Karena tanpa mereka, tidak ada satupun Manusia yang dilahirkan!

Semoga bermanfaat bagi kita semua...


Readmore → kekuatan seorang wanita

untuk yang setia

Hari itu di pemakaman, siang begitu terik dan menyengat. Parapelayat yang kebanyakan berbaju hitam memadati lokasi pemakaman. Diantara begitu banyak orang, wanita cantik itu berdiri mengenakanpakaian dan kerudung berwarna putih, ekspresi tenang terlihat diraut wajah yang tersaput kesedihan.

Pada saat penguburan berlangsung, sebelum jenazah dimasukkan keliang lahat, wanita itu mendekati jenazah yang terbungkus kain kafan kemudian mencium bagian kening jenazah dan membisikkan kata-kata takterdengar dengan perasaan dan suasana yang sulit kulukiskan. Akumelihat keharuan diantara para pelayat menyaksikan adegan itu.  

Wanita itu adalah istri dari laki-laki yang pada hari itu dikubur. Setelah acara penguburan selesai satu persatu pelayat mengucapkan kalimat duka cita kepada wanita tersebut yang menyambut ucapan itu dengan senyuman manis dan kesedihan yang telah hilang dari wajahnya,seolah-olah pada saat yang seharusnya menyedihkan itu dia merasa bahagia.

kudekati wanita itu.
"Kak, yang sabar ya, insya Allah abang diterima dengan baik di sisi-Nya," ujarku perlahan.
Dia menatapku dengan senyuman tanpa kata-kata. Rasa penasaran menyeruak dalam hatiku melihat ekspresinya.Tapi perasaan itu tidak kuungkapkan.

Beberapa hari setelah pemakaman itu, aku datang ke rumah wanita itu.Kudapati ia sedang mengurus kembang mawar putih seperti apa yang sering dilakukannya. Kusapa dia dengan wajar, 

"Assalaamu'alaikum,sedang sibuk kak?" tanyaku

"Wa'alaikusallam... Oh adik, ayo duduk dulu," jawabnya seraya membereskan perlengkapan tanaman.

"Saya mengganggu kak?" tanyaku lagi,

"Kenapa harus mengganggu dik, ini kakak sedang menyiapkan bunga untuk dzikir nanti malam," jawabnya
.
Sesaat setelah jawaban terakhir suasana hening terjadi di antara kami. Dengan hati-hati kuajukan perasaan yang selama beberapa hari mengganjal di hatiku.

"Kak, apakah kakak tidak merasa sedih dengan kepergian abang?" tanyaku.

Dia menatapku dan berkata, "Kenapa adik bertanya seperti itu?"

Aku tidak segera menjawab karena takut dia tersinggung,

"Karena kakak justru terlihat bahagia menurut adik, kakak tersenyum pada saat pemakaman dan bahkan tidak mencucurkan airmata pada saat kepergian abang," ujarku

Dia menatapku lagi dan menghela nafas panjang.

"Apakah kesedihan selalu berwujud air mata?" 

Sebuah pertanyaan yang tidak sanggup kujawab. Kemudian dia meneruskan kembali perkataanya. 

"Kami telah bersama sekian lama, sebagai seorang wanita aku sangat kehilangan laki-laki yang kucintai, tapi aku juga seorang istri yang memiliki kewajiban terhadap seorang suami. Dan keegoisanku sebagai seorang wanita harus hilang ketika berhadapan dengan tugasku sebagai seorang istri," katanya tenang.

"Maksud kakak?" aku tambah penasaran.

"Sebuah kesedihan tidak harus berwujud air mata, kadang kesedihan juga berwujud senyum dan tawa. Kakak sedih sebagai seorang wanita tapi bahagia sebagai seorang istri. Abang adalah seorang laki-laki yang baik, yang tidak hanya selalu memberikan pujian dan rayuan tapi juga teguran. Dia selalu mendidik kakak sepanjang hidupnya. Abang mengajarkan kakak banyak hal. Dulu abang selalu mengatakan sayang pada kakak setiap hari bahkan dalam keadaan kami tengah bertengkar.Kadang ketika kami tidak saling menyapa karena marah, abang menyelipkan kata sayang pada kakak di pakaian yang kakak gunakan.Ketika kakak bertanya kenapa? abang menjawab, karena abang tidak ingin kakak tidak mengetahui bahwa abang menyayangi kakak dalam kondisi apapun, abang ingin kakak tau bahwa ia menyayangi kakak.Jawaban itu masih kakak ingat sampai sekarang. Wanita mana yang tidak sedih kehilangan laki-laki yang begitu menyayanginya?Tapi ..." 

Dia menghentikan kata-katanya.

"Tapi apa kak?" kejarku.

"Tapi sebagai seorang istri, kakak tidak boleh menangis," katanya tersenyum.

"Kenapa?" tanyaku tidak sabar. 

Perlahan kulihat matanya menerawang.

"Sebagai seorang istri, kakak tidak ingin abang pergi dengan melihat kakak sedih, sepanjang hidupnya dia bukan hanya laki-laki tapi juga seorang suami dan guru bagi kakak. Dia tidak melarang kakak bersedih, tapi dia selalu melarang kakak meratap, kata abang, Allah tidak suka melihat hamba yang cengeng, dunia ini hanya sementara dan untuk apa ditangisi."

Wanita itu melanjutkan, 

"pada satu malam setelah kami sholat malam berjamaah, abang menangis, tangis yang tidak pernah kakak lupakan,abang berkata pada kakak bahwa jika suatu saat di antara kami meninggal lebih dahulu, masing-masing tidak boleh menangis, karena siapa pun yang pergi akan merasa tidak tenang dan sedih, sebagai seorang istri, kakak wajib menuruti kata-kata abang."

"Pemakaman bukanlah akhir dari kehidupan tapi adalah awal dari perjalanan, kematian adalah pintu gerbang dari keabadian. Saat didunia ini kakak mencintai abang dan kita selalu ingin berada bersama dengan orang yang kita cintai, abang adalah orang baik. Dalam perjalanan waktu abang lah yang pertama kali dicintai Allah dan diminta untuk menemui-Nya, abang selalu mengatakan bahwa baginya Allah SWT adalah sang Kekasih dan abang selalu mengajarkan kakak untuk mencintai-Nya. Saat seorang Kekasih memanggil apakah kita harus bersedih? Abang bahagia dengan kepergiannya. Dalam syahadatnya abang tersenyum dan sungguh egois jika kakak sedih melihat abang bahagia," sambungnya.

Tanpa memberikan kesempatan untuk aku berkata, serangkaian kata terus mengalir dari wanita itu,

"Kakak bahagia melihat abang bahagia dan kakak ingin pada saat terakhir kakak melihat abang, kakak ingin abang tau bahwa baik abang didunia maupun di akhirat kakak mencintainya dan berterima kasih pada abang karena abang telah meninggalkan sebuah harta yang sangat berharga untuk kakak yaitu cinta pada Allah SWT. Dulu abang pernah mengatakan pada kakak jika kita tidak bisa bersama di dunia ini kakak tidak perlu bersedih karena sebagai suami istri, kakak dan abang akan bertemu dan bersama di akhirat nanti bahkan di surga selama kami masih berada dalam jalan Allah. Dan abang telah memulai perjalanannya dengan baik, doakanlah kakak ya dik semoga kakak bisa memulai perjalanan itu dengan baik pula. Kakak sayang abang dan kakak ingin bertemu abang lagi."

Kali ini kulihat kakak tersenyum dan dalam keheningan taman aku tak mampu berkata-kata lagi.



Readmore → untuk yang setia

masih ada gak ya???

Dia wanita sederhana yang selalu pantas dengan busana muslimah apa pun yang diberikan suaminya atau bahkan dia beli sendiri..

Sekalipun hanya dibelikan suaminya dan dia yang memilih dengan harga tak lebih dari harga ikan asin dipasar saat dia berbelanja untuk makan anak dan suaminya..

Tak terlihat busana murah yang murahan saat dia memakainya.

Dia wanita sederhana yang selalu tampak cantik dengan semua make up yang dia pakai.. Meski pun make up itu tak pernah dia beli sesering dia membeli terigu dan minyak goreng untuk kebutuhan dapur demi menjejali perut suami dan anaknya agar bisa bertahan hidup..

Dia wanita sederhana yang dibawa hidup dalam penderitaan suaminya dengan segala macam kesusahan didalamnya.

Dia wanita sederhana yang tak pernah besar kepala saat dia tahu betapa suaminya terlalu menyayangi nya..

Dia wanita sederhana yang terlalu sabar meski tangan kasar dan kata kata yang bernada bentakan dari suaminya selalu membuat hatinya terluka dari rasa sakit yang dia tahan sendiri..

Dia wanita sederhana yang penurut saat suaminya berkata demi ego yang mengatas namakan suami adalah penguasa..

Dia wanita sederhana yang tak pernah merasa lelah.. Saat rengekan anaknya meminta.. Saat suaminya memerintah.. Saat dia harus menyelesaikan tugas rumahnya yang sebenarnya bukan tugas wajib untuk dirinya.. Hanya karena ego sang suami yang akhirnya seperti ada peraturan dari jaman dahulu bahwa seorang istri harus memiliki tugas rutin dirumah.. Namun entah kenapa dia tak pernah lelah.

Dia wanita sederhana yang tak menuntut karena dia tahu suaminya bukanlah seorang kaya raya.. Karena dia sadar menikahi seorang pria miskin adalah pilihan hidupnya.. Karena dia mengerti tak ada tuntutan dari rasa sayang yang terlalu besar dari dirinya..

Dia wanita sederhana yang terlalu sering meneteskan air mata sesaat sebelum memejamkan matanya.. Air mata dari segala kemarahan yang tak ingin dia ungkapkan terhadap suaminya.. Bahkan haram baginya bila sampai orang orang disekitar nya mengetahui kemarahan, kekesalan, kesedihan dirinya terhadap suaminya.. Orang orang yang bermulut besar dan maniak masalah rumah tangga.. Serta orang orang yang berkemampuan layaknya wartawan sawan pencari berita sampah untuk mereka konsumsi demi tai kuping dan otak dangkal mereka.. Itu bukan sifat dia yang senang berbagi kegundahan hati dengan manusia manusia semacam itu.

Dia wanita sederhana yang selalu tahu menjaga keburukan didalam rumah.. Meski orang lain mencium kebusukan dari balik pintu rumah yang dia beserta suami dan anak nya tempati.

Dia wanita sederhana dari seorang suami yang tak becus menjaga hati wanita, mengungkapkan perasaan cinta, bahkan menunjukkan rasa sayang layaknya suami suami yang lain lakukan terhadap istri nya.

Dia wanita sederhana yang tahu adat, tatakrama dan sopan santun dihadapan suaminya.. Bahkan lingkungannya sekali pun.

Dia wanita sederhana yang jauh dari sempurna.. Tapi suaminya sangat mencintainya.. Hingga apalah arti sempurna tanpa cinta.

Dia wanita sederhana yang belum pernah merasakan beratnya perhiasan menghiasi dirinya karena suaminya tak pernah mampu membelikannya.

Dia wanita sederhana yang jauh dari keluh kesah.

Dia wanita sederhana yang hanya ingin hidup bahagia bersama suami dan anak anaknya.. Tak lebih..

Dia ya Dia..... wanita sederhana yang sangat mencintai suaminya.

KALAU ADA..................


Readmore → masih ada gak ya???

hal yang terlupakan

Kaum feminis bilang susah jadi wanita, lihat saja peraturan dibawah ini:
1. Wanita auratnya lebih susah dijaga (lebih banyak) dibanding lelaki.
2. Wanita perlu meminta izin dari suaminya apabila mau keluar rumah tetapi tidak sebaliknya.
3. Wanita saksinya (apabila menjadi saksi) kurang berbanding lelaki.
4. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki.
5. Wanita perlu menghadapi kesusahan mengandung dan melahirkan anak.
6. Wanita wajib taat kepada suaminya, sementara suami tak perlu taat pada isterinya.
7. Talak terletak di tangan suami dan bukan isteri.
8. Wanita kurang dalam beribadat karena adanya masalah haid dan nifas yang tak Ada pada lelaki.

Itu sebabnya mereka tidak henti-hentinya berpromosi untuk "MEMERDEKAKAN WANITA".
Pernahkah Kita lihat sebaliknya (kenyataannya) ?
1. Benda yang Mahal harganya akan dijaga dan dibelai serta disimpan ditempat yang teraman dan terbaik. Sudah pasti intan permata tidak akan dibiar terserak bukan? Itulah bandingannya dengan seorang wanita
2. Wanita perlu taat kepada suami, tetapi tahukah lelaki wajib taat kepada ibunya 
3 kali lebih utama daripada kepada bapaknya?
3. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki, tetapi tahukah harta itu menjadi milik pribadinya dan tidak perlu diserahkan kepada suaminya, sementara apabila lelaki menerima warisan, Ia perlu/wajib juga menggunakan hartanya untuk isteri dan anak-anak.
4. Wanita perlu bersusah payah mengandung dan melahirkan anak,tetapi tahukah bahwa setiap saat dia didoakan oleh segala makhluk, malaikat dan seluruh makhluk ALLAH di muka bumi ini, dan tahukah jika ia meninggal dunia karena melahirkan adalah syahid dan surga menantinya.
5. Di akhirat kelak, seorang lelaki akan dipertanggung- jawabkan terhadap! 4 wanita, yaitu: Isterinya, ibunya, anak perempuannya dan saudara perempuannya. Artinya, bagi seorang wanita tanggung jawab terhadapnya ditanggung oleh 4 orang lelaki,yaitu : suaminya, ayahnya, anak lelakinya dan saudara lelakinya.
6. Seorang wanita boleh memasuki pintu syurga melalui pintu surga yang mana saja yang disukainya, cukup dengan 4 syarat saja, yaitu: shalat 5 waktu, puasa di bulan Ramadhan, taat kepada suaminya dan menjaga kehormatannya.
7. Seorang lelaki wajib berjihad fisabilillah, sementara bagi wanita jika taat akan suaminya, serta menunaikan tanggung-jawabnya kepada ALLAH, maka ia akan turut menerima pahala setara seperti pahala orang pergi berjihad fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata.

Masya ALLAH ! Demikian sayangnya ALLAH pada wanita
Ingat firman Nya, bahwa mereka tidak akan berhenti melakukan segala upaya, sampai Kita ikut / tunduk kepada cara-cara / peraturan Buatan mereka. (emansipasi Ala western)

Yakinlah, bahwa sebagai dzat yang Maha Pencipta, yang menciptakan Kita, maka sudah pasti Ia yang Maha Tahu akan manusia, sehingga segala Hukumnya / peraturannya, adalah YANG TERBAIK bagi 
manusia dibandingkan dengan segala peraturan/hukum buatan manusia. 

Jagalah isterimu karena dia perhiasan, pakaian dan ladangmu, sebagaimana Rasulullah pernah mengajarkan agar Kita (kaum lelaki) Berbuat baik selalu (gently) terhadap isterimu.

Adalah sabda Rasulullah bahwa ketika kita memiliki dua atau lebih anak perempuan, mampu menjaga dan mengantarkannya menjadi muslimah Yang baik, maka surga adalah jaminannya. (untuk anak laki2 berlaku kaidah yang berbeda).

Berbahagialah wahai para muslimah. Jangan risau hanya untuk apresiasi absurd dan semu di dunia ini. Tunaikan dan tegakkan kewajiban agamamu, niscaya surga menantimu.



Readmore → hal yang terlupakan

yang tidak bisa dikatakan oleh papa



Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya.. akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya.
Lalu bagaimana dengan Papa?
Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil.. Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda. Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu...

Kemudian Mama bilang : "Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya"
Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka....

Tapi sadarkah kamu?

Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba. Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang"

Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata : "Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!".

Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut. Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika kamu sudah beranjak remaja.... Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!".

Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu? Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga..

Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu... Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama....

Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?
Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia.... :')

Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..

Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?

Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.

Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir...dan setelah perasaan khawatir itu berlarut- larut... ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.. .

Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang? "Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa"

Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.

Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti...

Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa

Ketika kamu menjadi gadis dewasa.... dan kamu harus pergi kuliah dikota lain... Papa harus melepasmu di bandara.

Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu?

Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .

Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.

Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".

Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT...kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa.

Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.

Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...

Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : "Tidak.... Tidak bisa!"

Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu".

Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.

Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.

Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"

Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya.

Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..

Karena Papa tahu.....

Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya.... Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan
bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa
pun tersenyum bahagia....

Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?

Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa.... Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: "Ya Tuhan tugasku telah selesai dengan baik.... Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik.... Bahagiakanlah ia bersama suaminya..."

Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...

Dengan rambut yang telah dan semakin memutih.... Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya....

Papa telah menyelesaikan tugasnya....

Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita... Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat... Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...

Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .

Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal..

Saya mendapatkan notes ini dari seorang teman, dan mungkin ada baiknya jika aku kembali membagikannya kepada teman-teman ku yang lain.

Tulisan ini aku dedikasikan kepada teman-teman wanita ku yang cantik, yang kini sudah berubah menjadi wanita dewasa serta ANGGUN, dan juga untuk teman-teman pria ku yang sudah ataupun akan menjadi ayah yang HEBAT !

Yup, banyak hal yang mungkin tidak bisa dikatakan Ayah / Bapak / Romo / Papa / Papi kita... tapi setidaknya kini kita mengerti apa yang tersembunyi dibalik hatinya ;)

Yes I love you so much, Pa. ..

Readmore → yang tidak bisa dikatakan oleh papa